Tuesday, January 1, 2013

1. Penamaan senyawa biner


senyawa biner adalah senyawa yang tersusun atas 2 unsur. kedua unsur tersebut berasal dari senyawa logam dan non logam atau keduanya non logam.senyawa logam yang terlibat meliputi logam yang jenis muatannya hanya satu dan logam yang muatannya lebih dari satu.


a. penamaan senyawa biner dari logam yang jenis muatannya satu dengan nonlogam

penamaan senyawa yang terdiri atas logam yang jenis muatannya hanya satu (misalnya, unsur-unsur golangan IA dan IIA) dengan nonlogam, nama logam dituliskan terlebih dahulu diikuti nama anion dengan akhiran ida. Nama-nama anion monoatomik sebagai berikut.

contoh :
NaCl : Natrium klorida
CaO : Kalsium oksida
ZnS : Seng sulfida
Mg3N2 : Magnesium nitrida
KH : Kalium hidrida

b. penamaan senyawa biner dari logam yang jenis muatannya lebih dari satu dengan nonlogam

contoh logam yang jenis muatannya lebih dari satu adalh ferum (besi). Besi dapat membentuk Fe2+ dan Fe3+. dalam senyawa, besi dapat sebagai FeCl2 atau feCl3. ada dua cara dalam memberi nama senyawa pada logam yang jenis muatannya lebih dari satu dengan nonlogam. Yaitu :

 1. cara lama, unsur-unsur dinamai dengan nama latin (bukan nama inggris). unsur yang kecil berakhiran o, sedangkan unsur yang besar berakhiran i. Nama senyawa merupakan nama kation diikuti dengan nama anion dengan akhiran ida.


Fe2+    fero
Fe3+    feri
Co2+    kobalto
Co3+    kobalti
Pb2+    plumbo
Pb4+    plumbi
Cu+    kupro
Cu2+    kupri
Cr2+    Kromo
Cr3+    kromi
Hg+    merkuro
Hg2+    merkuri
Mn2+    Mangano
Mn3+    mangani
Sn2+    Stanno
Sn3+    Stanni
Cr2+    kromo
Cr3+    kromi

contoh:
FeCl2 = fero klorida
FeCl3 = feri klorida
CuCl = kupro klorida
CuCl2 = kupri klorida

2. Cara baru disebut sistem Stock (sesuai IUPAC). Cara ini menggunakan nama inggris (di Indonesia menggunakan nama indonesia) diikuti tanpa jarak besarnya muatan yang ditulis dengan huruf romawi dalam tanda kurung.
contoh :
Fe2+ : besi(II), dalam senyawa FeCl2 disebut besi(II) klorida
Fe3+ : besi(III), dalam senyawa FeCl3 disebut besi(III) klorida
Cr2+ : Kromium(II), dalam senyawa CrS disebut Kromium(II) sulfida
Cr3+ : Kromium(III), dalam senyawaCr2S3 disebut Kromium(III) sulfida

angka romawi menunjukkan muatan positif pada ion positif, tidak berkaitan indeks dalam rumusnya.

c. Senyawa biner antara dua nonlogam
penamaan senyawa yang tersusun dari dua jenis nonlogam biasanya menggunakan metode yang menunjukkan banyaknya atom dalam molekul. Sistem ini menggunakan awalan Yunani :
mono-    = 1 (tidak disebutkan dalam atom pertama)    heksa-    = 6
di-    = 2                                                                          hepta-    = 7
tri-    = 3                                                                        okta-    = 8
tetra-    = 4                                                                     nona-    = 9
penta-    = 5                                                                    deka-    = 10   

contoh :


SO2 : sulfur dioksida
SO3 : sulfur trioksida
CO : karbon monoksida
PCl : fosforus pentaklorida
N2O5 : dinitrogen pentaoksida
HCl : hidrogen klorida




 

 

1 Comment:

  1. healahh . . . iki tow blog mu
    tak duduh.i blog ku . . . enek loro . .

    http://smastkediri.blogspot.com/
    http://dimasramdhan.blogspot.com/

    ReplyDelete

Silahkan Comment, sesuka anda
asal jangan nyepam yahh...
jangan lupa follow blog ini, cantumkan link anda di sini
pasti saya folback 100%