Tuesday, January 1, 2013


 

"Jangan pernah berhenti bermimpi. Karena mungkin suatu saat nanti, impian kalian akan jadi kenyataan. Mungkin, saat ini, kami para pemain senior yang membela nama bangsa dan negara. Tapi, suatu saat nanti, kalian yang akan menggantikan kami berjuang mengenakan seragam Merah Putih. Karena, tim nasional itu milik seluruh rakyat Indonesia."


KOMPAS.com Kalimat itu adalah sepenggal pernyataan Bambang Pamungkas, bomber tim nasional Indonesia dan Persija Jakarta, dalam situs pribadinya. Meski tak lagi muda, striker berusia 32 tahun itu sadar, Indonesia butuh sosok pejuang baru yang rela berjuang demi menaikkan martabat bangsa di arena sepak bola.

Bambang melakukan debutnya bersama timnas senior Indonesia pada 1999. Selama 13 tahun membela skuad Merah Putih di kancah internasional, membuatnya banyak makan asam garam dan mengalami karut-marut sepak bola Indonesia. Dari pujian setinggi langit hingga caci-maki yang membuatnya harus mengelus dada. Itulah warna-warni karier sepanjang sepak bolanya.

Lihat saja, bagaimana masyarakat mengelu-elukan nama pemain bernomor kostum 20 itu karena telah berkontribusi besar bagi timnas maupun tim "Macan Kemayoran". Namun, tak sedikit pula publik menilai kemampuannya sudah habis, seperti yang jelas terlihat dari cemoohan sejumlah suporter, saat Indonesia digilas Uruguay 1-7 di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 8 Oktober 2010.

Apakah Bambang lelah menghadapi hal itu?
Suatu saat nanti, kalian yang akan menggantikan kami dalam berjuang mengenakan seragam Merah Putih. Karena, tim nasional itu milik seluruh rakyat Indonesia.
-- Bambang Pamungkas
"Aku tidak pernah bosan memberi pesan kepada generasi muda sepak bola Indonesia," kata Bambang saat diwawancarai FIFA, Juni lalu.
Bagi Bepe—sapaan Bambang, tak pernah tebersit kata menyerah. Yang ada hanyalah terus berjuang demi membangun timnas agar mampu berlaga di kancah tertinggi Asia maupun dunia.

Sepak bola
Lahir di Semarang, 10 Juni 1980, darah sepak bola sudah akrab dengan Bepe sejak kecil. Ketika usianya masih menginjak delapan tahun, ia bergabung ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Hobby Sepak Bola. Setelah itu, ia sempat merasakan bermain di SSB Ungaran Serasi pada 1989 hingga 1993, Persada Utama Ungaran (1993/94), Persikas Semarang Regency (1994-96), dan Diklat Salatiga (1996-99).

Setelah itu, Bepe memulai karier profesionalnya di Persija Jakarta pada 1999. Bersama Elie Aiboy, ia juga sempat membawa salah satu klub Malaysia, FC Selangor, merebut treble winners, yakni Malaysia Premier League, FA Cup Malaysia, dan Malaysia Cup (2005). Setelah itu, ayah dari tiga buah cintanya dengan Tribuana Tungga Dewi itu kembali bermain untuk Persija Jakarta hingga sekarang.

Debut di timnas dilakoninya saat tampil dalam laga uji coba melawan Lituania pada 17 Juli 1999. Sejauh ini, Bepe menjadi pencetak gol terbanyak di timnas dengan koleksi 38 gol dari 84 penampilan. Dari total torehan tersebut, 12 gol di antaranya dikreasi di Piala AFF (dulu Tiger Cup), hingga membuatnya masuk ke dalam lima pencetak gol terbanyak dalam sejarah berdirinya turnamen itu sejak 1996.

"Bermain dan mencetak gol bagi negara yang kami cintai adalah hal yang paling membanggakan. Tapi, sejumlah rekor itu tidak ada artinya jika tidak ada gelar yang dapat menyenangkan masyarakat Indonesia. Sebelum pensiun, targetku adalah mencari gelar tersebut," kata Bepe.

Impian
Keinginan Bepe tersebut rasanya juga telah menjadi impian bagi semua pesepak bola maupun ratusan juta masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, sudah 21 tahun lamanya, sejak medali emas SEA Games Filipina 1991 silam, publik pencinta bola Tanah Air harus gigit jari kalau berbicara prestasi. Penyebabnya, jelas buah buruk konflik PSSI dan KPSI yang makin menjadi-jadi hingga saat ini.

Kemelut pengurus organisasi dan prestasi timnas yang mati suri itu, menurut Bepe, adalah kesalahan kolektif. Dia menilai, harus ada semangat persatuan dan kebersamaan membangun sepak bola dengan hati. Jika tidak, sudah dapat ditebak, sepak bola Indonesia akan semakin jauh merealisasikan mimpinya untuk meraih prestasi.

"Sebuah bangsa yang terpecah dari dalam, tidak akan pernah tegak berdiri," kata Bepe mengutip pernyataan Presiden Amerika Serikat ke-16, Abraham Lincoln, menanggapi sejumlah masalah sepak bola dalam negeri.

Teranyar, lihat saja kembali munculnya larangan bagi klub ISL melepas pemain untuk membela timnas di Piala AFF 2012. Memang sejumlah pemain langganan timnas, termasuk Bepe, yang berasal dari ISL, sempat mencoba keluar dari aturan itu saat bergabung ke timnas untuk laga uji coba melawan Valencia, Juli lalu. Tetapi, setelah itu mereka harus rela mimpinya membela Indonesia kembali sirna karena kembali dilarang oleh klubnya.

Prioritas
Namun, Bepe melakukan langkah berbeda. Meski sempat menyatakan akan memboikot timnas, ia memberanikan diri untuk melawan arus tersebut. Sejak Selasa (30/10/2012), pemain bertinggi 170 sentimeter itu bergabung dengan tim "Merah Putih". Meskipun dibayang-bayangi sanksi dari Persija, Bepe tak peduli dan tak takut demi membela nama Indonesia.

"Jika ada pihak-pihak yang merasa dimenangkan atau dikalahkan dengan bersatunya pemain di tim nasional, mereka adalah orang-orang bodoh," tegasnya.

Kini, Bepe telah bergabung dengan Irfan Bachdim dan kawan-kawan untuk membela kehormatan Merah Putih di Piala AFF 2012 yang akan dimulai beberapa hari lagi ke depan di Malaysia. Untuk saat ini, ia sepertinya tidak ingin terjerumus dalam masalah dan pusaran konflik federasi sepak bola Indonesia.

Ratusan juta publik pencinta sepak bola jelas berharap 22 anak bangsa dengan lambang "Garuda" di dada dapat sukses meraih gelar. Pun halnya dengan Bepe. Menurut dia, yang terpenting saat ini adalah memprioritaskan kepentingan timnas daripada kepentingan lain yang tidak jelas arahnya, untuk memberi teladan demi meraih mimpi 240 juta masyarakat Indonesia yang rindu akan prestasi sepak bola.

Semoga berhasil, Bepe!
Buatlah impian itu jadi kenyataan, raihlah trofi pengharum kembali nama Indonesia, tak peduli apa pun yang terjadi.

Nama Lengkap: Bambang Pamungkas
Tempat, Tanggal Lahir: Semarang, 10 Juni 1980
Tinggi: 170 cm
Posisi: Penyerang
Karier: SSB Hobby Sepak Bola (1988-1989), SSB Ungaran Serasi (1989-1993), Persada Utama Ungaran (1993-1994), Persikas Semarang Regency (1994-1996), Diklat Salatiga (1996-1999), Persija Jakarta (1999-2000), EHC Norad (2000), Persija Jakarta (2000-2005), Selangor FC (2005-2007), Persija Jakarta (2007-sekarang)
Tim nasional: Indonesia U-19 (1998), Indonesia U-21 (2002), Indonesia U-23 (1999-2003), Indonesia (1999-sekarang)

Penghargaan: Persija Jakarta : Liga Indonesia (2001)
Selangor FA: Malaysia Premier League, FA Cup Malaysia, Malaysia Cup (2005).
Individu: Haornas Cup Best Player (1996), Liga Indonesia Top Scorer (2000), Liga Indonesia Best Player (2001), Piala Tiger Top Scorer (2002), Malaysia Premier League Top Scorer (2005), Malaysia Cup Player of the Year (2005), FA Cup Malaysia Top Scorer (2005), Copa Indonesia Best Player (2008)

0 Comment:

Post a Comment

Silahkan Comment, sesuka anda
asal jangan nyepam yahh...
jangan lupa follow blog ini, cantumkan link anda di sini
pasti saya folback 100%